Asal Usul Sejarah Bendera Merah Putih
Republik Indonesia, disingkat RI atau Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan. terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau, nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010,Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa
Berbicara mengenai Asal Usul Sejarah Bendera Merah Putih berarti juga berbicara tentang
awal berdirinya Indonesia yang mencoba lepas dari jajahan Belanda pada masa
itu. Bendera merah putih milik Indonesia melambangkan keberanian dan kesucian.
Bendera yang juga disebut sang Saka Merah Putih ini dijahit oleh istri Soekarno
yang bernama Fatmawati, dan pertama kali dikibarkan sesaat setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh presiden kita pak Soekarno dan di dampingi
oleh pak hatta
Sejarah
Bendera Merah Putih
Sebelum masa kolonialisme berlangsung, sejarah bendera merah putih sudah pernah ditorehkan oleh kerajaan-kerajaan kuno Indonesia pada masa itu. Beberapa orang percaya bahwa Sang Saka Merah Putih diambil berdasarkan warna kerajaan Majapahit. Selain itu moto nasional juga dipercaya merupakan saduran dari puisi Jawa kuno berjudul “Kakawin Sutasoma” yang ditulis oleh Mpu Tantular dari Majapahit. Sebelum Majapahit, dikabarkan bahwa ada bendara merah putih yang dikibarkan pada tahun 1292 dimana saat itu terjadi perang antara Jayakatwang melawan Kertanegara.
Sebelum masa kolonialisme berlangsung, sejarah bendera merah putih sudah pernah ditorehkan oleh kerajaan-kerajaan kuno Indonesia pada masa itu. Beberapa orang percaya bahwa Sang Saka Merah Putih diambil berdasarkan warna kerajaan Majapahit. Selain itu moto nasional juga dipercaya merupakan saduran dari puisi Jawa kuno berjudul “Kakawin Sutasoma” yang ditulis oleh Mpu Tantular dari Majapahit. Sebelum Majapahit, dikabarkan bahwa ada bendara merah putih yang dikibarkan pada tahun 1292 dimana saat itu terjadi perang antara Jayakatwang melawan Kertanegara.
Penggunaan
bendera merah putih di Kerajaan Majapahit tertulis dalam buku karangan Mpu
Prapanca yang berjudul Negarakertagama dimana pada buku tersebut diceritakan
bahwa bendera merah putih sudah menjadi benda sakral yang selalu digunakan
setiap ada upacara hari kebesaran raja Hayam Wuruk saat ia berkuasa di tahun
1350 hingga 1389. Mpu Prapanca juga berpendapat bahwa bagi Majapahit, warna
merah dan putih adalah warna yang mulia. Hal ini ia simpulkan karena gambar
yang ada pada kereta milik para raja yang menghadiri upacara-upacara besar
selalu dihiasi dengan gambar berwarna merah.
Selain
Majapahit dan Singosari, bendera perang yang dimiliki Sisingamangaraja IX yang
berasal dari Batak juga memilih warna merah putih sebagai panji perangnya,
dimana bentuknya adalah bendera dengan latar warna merah dan putih, serta
pedang ganda yang juga berwarna putih. Dua pedang yang digambarkan pada bendera
tersebut melambangkan pusaka milik keturunan Sisingamangaraja, yaitu Piso Gaja
Dompak.
Sejarah
bendera merah putih pra-penjajahan Belanda terjadi juga di Aceh dimana ketika
itu para pejuang aceh menggunakan bendera berwarna merah putih dengan corak
pedang, matahari, bulan sabit, ayat suci Qur’an, dan matahari. Di Bugis,
bendera merah putih mereka kenal dengan nama Woromporang dan merupakan simbol
kebesaran dan kekuasaan kerajaan mereka. Begitu juga saat perang Diponegoro
yang saat itu menggunakan bendera merah dan putih saat melawan Belanda pada
tahun 1825 hingga 1830.
Di
Minangkabau, terdapat sebuah Kitab Tembo Alam, dimana kitab tersebut merupakan
salinan tahun 1840 dari kitab yang sudah lebih berumur. Kitab tersebut
menuliskan bahwa bendera alam Minangkabau juga memiliki warna dasar merah dan
putih, ditambah dengan warna hitam. Konon bendera ini adalah peninggalan kerajaan
Minangkabau di abad ke-14 saat diperintah oleh Maharaja Adityawarman. Warna
merah adalah warna hubalang, menggambarkan orang-orang yang menjalankan
perintah. Warna putih adalah warna agama yang menggambarkan para alim ulama.
Dan warna hitam adalah warna adat Minangkabau, yang melambangkan penghulu adat
Minangkabau.
Zaman
Penjajahan
Pada Oktober 1908, Budi Utomo sebagai gerakan nasionalis pertama dibentuk, dan menyusul 4 tahun kemudian dibentuklah Sarekat Islam sebagai gerakan massa pertama yang terbentuk. Pada bulan Desember 1912, Sarekat Islam sudah memiliki lebih dari 90.000 anggota, dimana jumlah yang sangat banyak ini membuat Belanda ketakutan dan melakukan opresi besar-besaran terhadap gerakan-gerakan nasionalis yang memiliki banyak anggota. Para pemimpin dari gerakan-gerakan nasionalis tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang yang telah menuntut ilmu di Belanda dan diracuni dengan bumbu-bumbu manis kemerdekaan ala barat. Pada masa ini, komunis-komunis Indonesia juga melihat kesempatan dan membuat gerakan nasionalis mereka sendiri.
Pada Oktober 1908, Budi Utomo sebagai gerakan nasionalis pertama dibentuk, dan menyusul 4 tahun kemudian dibentuklah Sarekat Islam sebagai gerakan massa pertama yang terbentuk. Pada bulan Desember 1912, Sarekat Islam sudah memiliki lebih dari 90.000 anggota, dimana jumlah yang sangat banyak ini membuat Belanda ketakutan dan melakukan opresi besar-besaran terhadap gerakan-gerakan nasionalis yang memiliki banyak anggota. Para pemimpin dari gerakan-gerakan nasionalis tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang yang telah menuntut ilmu di Belanda dan diracuni dengan bumbu-bumbu manis kemerdekaan ala barat. Pada masa ini, komunis-komunis Indonesia juga melihat kesempatan dan membuat gerakan nasionalis mereka sendiri.
Penekanan
besar-besaran akan gerakan nasionalis ini berujung dengan penangkapan banyak
figur-figur yang nantinya berpengaruh besar kepada merdekanya Indonesia seperti
penangkapan Soekarno pada 29 Desember 1929 bersama Mohammad Hatta, dan juga
Sutan Sjahrir yang nantinya menjadi perdana mentri pertama Indonesia. Soekarno
sempat dilepaskan pada bulan Desember 1931, namun kembali ditangkap pada
tanggal 1 Agustus 1933 oleh Belanda.
Pada tahun
1928, bendera merah putih yang dulu sempat digunakan oleh kerajaan-kerajaan
kuno di Indonesia kembali dihidupkan oleh para pelajar dan nasionalis di awal
abad ke-20. Hal ini mereka lakukan sebagai bentuk protes dan ekspresi
nasionalisme melawan Belanda. Pengibaran bendera merah putih ini pertama kali
terjadi di pulau Jawa pada tahun 1928, dimana saat itu Indonesia masih dalam
penjajahan belanda, dan pengibaran bendera tersebut dilarang oleh para tentara
Belanda.
Pada tahun
1940, Jepang menginvasi Indonesia dan serentak mengusir Belanda dari seluruh
pelosok negeri. Baru pada bulan Maret tahun 1942, seluruh pasukan Belanda
diusir dari Indonesia. Invasi Jepang ini juga kembali menyalakan api
nasionalisme dari gerakan-gerakan yang tadinya ditekan habis-habisan oleh
Belanda untuk kembali berjaya. Pada tahun 1945, pihak Jepang membuat sebuat
komite yang bernama BPUPKI untuk mengatur kemerdekaan Indonesia, dan di
pertemuan pertama tersebut Soepomo membicarakan tentang integrasi nasional.
Pada bulan Agustus di tahun yang sama, Soekarno dan Hatta diterbangkan untuk
bertemu Hisaichi Terauchi yang mengabarkan kemerdekaan akan diberikan pada
tanggal 24 Agustus.
Sejarah
bendera merah putih baru kembali berlanjut dengan kalahnya Jepang dan
diproklamasikannya kemerdekaan oleh Soekarno pada 17 Agustus. Pada proklamasi
kemerdekaan Indonesia inilah, bendera pusaka merah putih pertama kali berkibar
selama sehari semalam. Bendera ini dijahit oleh istri Soekarno yang bernama
Fatmawati dengan dasar desain bendera Majapahit yang memiliki sembilan garis merah
dan putih. Hingga kini, bendera pusaka ini masih terus diikut sertakan setiap
ada upacara kemerdekaan meskipun tidak lagi dikibarkan.
Nah itu lah mengenai asal usul sejarah bendera merah putih , semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang sejarah, serta menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap
sebagai warga negara Indonesia. Semoga bermanfaat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar